Bentuk bumi sangat kompleks dan
tidak teratur atau dikatakan bumi tidak berbentuk bulat homogen sempurna,
sehingga percepatan gravitasi di setiap permukaan bumi tidak konstan. Nilai g
sangat bergantung pada bentuk bumi sesungguhnya dan penyebaran volume bumi yang
dinyatakan dalam rapat massa. Karena bentuk bumi sangat kompleks, maka
dibutuhkan suatu model yang sederhana untuk mendekati bentuk bumi yang
sesungguhnya untuk dilakukan perhitungan secara matematis yaitu melalui pendekatan ellipsoid dan geoid yang termasuk
dalam ilmu Geodesi.
Ellipsoid merupakan bentuk
matematis model permukaan bumi. Geoid adalah bentuk matematis permukaan bumi
berdasarkan nilai equipotensial (nilai gaya berat).
Sumber: Bahan Mata
Kuliah Geomatika oleh Mulkal Razali, M.Sc
Besarnya percepatan gravitasi
bumi dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu:
·
Sudut
lintang (Latitude)
·
Elevasi
(Elevation)
·
Topografi
(Topography of the surrounding terrain)
·
Gaya
tarik benda langit (Earth tides)
·
Variasi
apat massa bawah permukaan (Density variation in the subsurface)
Adanya rotasi bumi yaitu
perputaran bumi pada porosnya mengakibatkan adanya gaya sentrifugal dan
terbentuk flat pada kedua kutubnya yang mempengaruhi jari-jari bumi yang
disebut dengan efek flattening, sehingga jari-jari bumi di khatulistiwa 21 km
lebih besar daripada jari-jari di kutub. Akibatnya, terjadi perbedaan
percepatan gravitasi di kutub dan khatulistiwa.
Perbedaan percepatan gravitasi
bumi di kutub dan khatulistiwa sebesar (3.39 + 6.63 – 4.85) = 5.17 Gal. Hal
tersebut didasarkan pada: (Hammer, 1943)
1.
Adanya
percepatan sentrifugal di khatulistiwa sedangkan dikutub tidak ada, sehingga
menyebabkan gravitasi di khatulistiwa lebih besar yaitu 3.39 Gal.
2.
Jari-jari
dikutub lebih pendek dibandingkan dengan jari-jari dikhatulistiwa, sehingga gravitasi
di kutub lebih besar yaitu 6.63 Gal.
3.
Akibat
bentuk bumi ellipsoid, maka distribusi massa di khatulsitiwa lebih besar
daripada di kutub, sehingga menyebabkan gravitasi di khatulistiwa sebesar 4.85
Gal lebih besar daripada di kutub.
Bentuk permukaan bumi yang
disederhanakan memungkinkan untuk meningkatkan kepadatan dengan kedalaman,
namun tidak untuk variasi lateral yang merupakan objek eksplorasi gravitasi,
karena referensi geoid dan elipsoid pada variasi lateral sering tidak sesuia.
Sumber: Telford.W.M, dkk. Apllied
Geophysics. 1990
Anomaly yang terdapat pada massa
local menyebabkan geoid melengkung. Geoid yang melengkung dibawah benua terjadi
karena massa diatasnya dan menarik kebawah akibat adanya cekungan laut dengan
kepadatan air rendah (lihat gambar). Akan tetapi, deviasi atau penyimpangan
ellipsoid yang tidak berkorelasi dengan benua atau lempeng litosfer diakibatkan
adanya perbedaan kepadatan dibawah lempeng litosfer. Deviassi antara dua
permukaan sebesar 100 m.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar